...aku masih ndak percaya!
Tia, peserta Akademi Fantasi Indosiar (AFI) 2 dari Semarang, akhirnya membawa pulang sebuah mobil dan sejumlah hadiah lainnya setelah menyisihkan dua peserta AFI lainnya, Micky dan Haikal.
Kemenangan Tia sebagai juara pertama, sebetulnya sudah terbaca sejak sore hari saat tayangan program di balik layar AFI. Jumlah suara dari para pemilih yang dikirimkan melalui short message services (SMS) buat Tia sudah di atas 40 persen. Sementara dua peserta lainnya berada di bawah 30 persen.
Kemenangan Tia sendiri dipandang sebagai sudah mulai "meleknya" pengetahuan masyarakat terhadap kwalitas vokal para peserta. Sebab, seperti yang pernah diucapkan oleh Erwin Gutawa, suara Tia seperti penyanyi yang sudah mengeluarkan lima album.
Pun demikian dengan pernyataan yang pernah dilontarkan oleh komandan kelompok Kahitna Yovie Widianto, dirinya mau menonton AFI karena ada Tia.
Usai pengumuman yang menobatkan dirinya sebagai pemenang I, Tia mengaku masih tak percaya. Selanjutnya, dia pun mengucapkan terimakasih kepada tim pengajar dan kepada para pemirsa yang telah memilihnya sehingga mendapat juara pertama.
Sambil menahan haru, Tia yang didukung oleh masyarakat kota Semarang (tempat dirirnya beraudisi untuk AFI) dan masyarakat Solo kota kelahirannya, Tia berjanji akan terus belajar dan belajar untuk menjadi seorang penyanyi yang profesional.
Sementara di layar kaca Indosiar ditayangkan hiburan dari alumni AFI 1, di lokasi pergelaran grand final Akademi Fantasi Indonesiar (AFI) 2 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), tampak banyak penggemar dari berbagai kota yang datang untuk mendukung tiga peserta grand final AFI 2, masing-masing Tia, Haikal, dan Micky.
Rata-rata mereka membawa atribut yang menyuarakan dukungan atas idola mereka. Misalnya, para pendukung Tia dari kota Solo--meski Tia mewakili kota Semarang, Tia berasaL dari solo, tepatnya Mojosongo--. Mereka datang dari Solo dengan mengendarai tujuh bus yang disediakan oleh pemerintah kota Solo. Satu bus berisi 41 orang pejabat pemerintah kota Solo, sedang enam bus lainnya dinaiki oleh masyarakat umum.
Menurut Iwan Setiawan yang mewakili Dinas Pariwisata Kota Solo, semula pemerintah kota memesan sebanyak 500 tiket untuk menonton langsung grand final AFI 2. "Tapi kami cuma dapat 150 tiket. Itu pun kelasnya berpencar-pencar. Ada yang VIP, balkon, dan kelas festival. Yang tidak dapat tiket terpaksa menonton dari luar JCC," kata Iwan Setiawan kepada KCM, di JCC, Sabtu (19/6).
Untuk para penonton yang tidak kebagian tiket masuk, penyelenggara AFI menyediakan sebuah layar lebar yang dipasang di luar balai sidang.
Jika di Pekanbaru pemerintah setempat membagi-bagikan voucher untuk sejumlah warga agar mereka bisa mendukung Haikal dan Micky lewat sms (short message services), maka pemerintah kota solo tidak melakukan hal itu untuk mendukung Tia. Sebagai informasi, meski Haikal berasal dari pemilihan AFI kota Medan dan Micky dari kota pemilihan Jakarta, namun keduanya ternyata berasal dari Pekanbaru.
"Kami mengandalkan animo masyarakat saja. Tidak perlu mengerahkan mereka dengan membagi-bagikan voucher," terang Iwan.
Dari kalangan pejabat pemerintah kota Solo tampak hadir, mulai dari walikota Solo hingga Lurah Mojosongo.
Didapat konfirmasi dari pihak Indosiar, Capres Amien Rais yang semula direncanakan datang, ternyata dipastikan tidak jadi hadir. Namun, Capres Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono telah tampak di antara undangan.
Menurut penyelenggara, tiket yang terjual pada malam grand final ini sebanyak 3000 lembar.
Dua kandidat Calon Presiden (Capres), yakni Wiranto dari Partai Golkar dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dijagokan Partai Demokrat (PD) meskipun belum pemilihan presiden, tapi sudah bertarung.
Keduanya beradu tarik suara di Grand Final Akademia Fantasi Indosiar (AFI) 2, di JCC, Sabtu (19/6) malam. Sementara, finalis asal kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Tia menjadi juara AFI 2 dengan meraih skor SMS 44,56 persen.
Kehadiran dua kandidat Capres tersebut di JCC merupakan kejutan bagi ribuan penonton yang memadati gedung JCC serta jutaan pemirsa televisi di Tanah Air. Selain itu, Puan Maharani --putri Megawati Soekarnoputri, Presiden RI yang sekarang juga salah satu Capres--juga ikut menyaksikan final AFI 2 secara langsung dan sempat menerima paket bunga dari Kia AFI.
Wiranto menembangkan lagu “Indonesia Permai” yang merupakan lagu dari album pertamanya. Sama seperti dengan akademia lainnya, sementara SBY menyanyikan lagu Pelangi di Matamu. Sama seperti akademia lain, Wiranto dan SBY pun dinilai oleh dewan juri yakni Tri Utami, Harry Rusli dan Erwin Gutawa.
Tri Utami menilai, kelemahan wiranto ada pada kontrol suara, sedangkan Harry Rusli dan Erwin Gotawa berharap agar Indonesia kedepan, sama dengan lirik lagu yang dinyayikan Wiranto.
Presenter AFI 2, Adi Nugroho juga memberikan kesempatan Capres SBY untuk ke pentas. Calon Presiden dari Partai Demokrat ini tampil dengan jaket kulit warna hitam dipadu dengan kemeja warna merah, menyanyikan lagu Jamrud berjudul “Pelangi di Matamu”.
Wiranto mengenakan baju putih dipadu celana panjang hitam. Bak seorang penyanyi beken, Wiranto menyanyikan lagu sambil berjalan menyusuri panggung, bahkan sekali-sekali bersalaman dengan penonton yang mengulurkan tangannya di bawah panggung.
Sementara itu SBY menyanyikan Pelangi Di Matamu, sempat dikomentari Tri Utami kurang ngerock seperti grup Jamrud.
" Dikarenakan penulis tidak begitu konsen lagi nonton acaranya, maka tulisan diatas disadur dan dicuri dari berbagai media cetak di Indonesia secara acak! Mohon maaf karena penulis lagi demam sepakbola!! =P~ "
Kemenangan Tia sebagai juara pertama, sebetulnya sudah terbaca sejak sore hari saat tayangan program di balik layar AFI. Jumlah suara dari para pemilih yang dikirimkan melalui short message services (SMS) buat Tia sudah di atas 40 persen. Sementara dua peserta lainnya berada di bawah 30 persen.
Kemenangan Tia sendiri dipandang sebagai sudah mulai "meleknya" pengetahuan masyarakat terhadap kwalitas vokal para peserta. Sebab, seperti yang pernah diucapkan oleh Erwin Gutawa, suara Tia seperti penyanyi yang sudah mengeluarkan lima album.
Pun demikian dengan pernyataan yang pernah dilontarkan oleh komandan kelompok Kahitna Yovie Widianto, dirinya mau menonton AFI karena ada Tia.
Usai pengumuman yang menobatkan dirinya sebagai pemenang I, Tia mengaku masih tak percaya. Selanjutnya, dia pun mengucapkan terimakasih kepada tim pengajar dan kepada para pemirsa yang telah memilihnya sehingga mendapat juara pertama.
Sambil menahan haru, Tia yang didukung oleh masyarakat kota Semarang (tempat dirirnya beraudisi untuk AFI) dan masyarakat Solo kota kelahirannya, Tia berjanji akan terus belajar dan belajar untuk menjadi seorang penyanyi yang profesional.
Tia jadi pemenang AFI 2, reaksi kamu :Surprise, maunya sih Micky (13.4 %) 211 Pemilih
Nggak kaget, Tia memang bagus (75.0 %) 1185 Pemilih
Ah..seandainya Haikal (11.6 %) 184 Pemilih
Jumlah Pemilih #: 1580
Sementara di layar kaca Indosiar ditayangkan hiburan dari alumni AFI 1, di lokasi pergelaran grand final Akademi Fantasi Indonesiar (AFI) 2 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), tampak banyak penggemar dari berbagai kota yang datang untuk mendukung tiga peserta grand final AFI 2, masing-masing Tia, Haikal, dan Micky.
Rata-rata mereka membawa atribut yang menyuarakan dukungan atas idola mereka. Misalnya, para pendukung Tia dari kota Solo--meski Tia mewakili kota Semarang, Tia berasaL dari solo, tepatnya Mojosongo--. Mereka datang dari Solo dengan mengendarai tujuh bus yang disediakan oleh pemerintah kota Solo. Satu bus berisi 41 orang pejabat pemerintah kota Solo, sedang enam bus lainnya dinaiki oleh masyarakat umum.
Menurut Iwan Setiawan yang mewakili Dinas Pariwisata Kota Solo, semula pemerintah kota memesan sebanyak 500 tiket untuk menonton langsung grand final AFI 2. "Tapi kami cuma dapat 150 tiket. Itu pun kelasnya berpencar-pencar. Ada yang VIP, balkon, dan kelas festival. Yang tidak dapat tiket terpaksa menonton dari luar JCC," kata Iwan Setiawan kepada KCM, di JCC, Sabtu (19/6).
Untuk para penonton yang tidak kebagian tiket masuk, penyelenggara AFI menyediakan sebuah layar lebar yang dipasang di luar balai sidang.
Jika di Pekanbaru pemerintah setempat membagi-bagikan voucher untuk sejumlah warga agar mereka bisa mendukung Haikal dan Micky lewat sms (short message services), maka pemerintah kota solo tidak melakukan hal itu untuk mendukung Tia. Sebagai informasi, meski Haikal berasal dari pemilihan AFI kota Medan dan Micky dari kota pemilihan Jakarta, namun keduanya ternyata berasal dari Pekanbaru.
"Kami mengandalkan animo masyarakat saja. Tidak perlu mengerahkan mereka dengan membagi-bagikan voucher," terang Iwan.
Dari kalangan pejabat pemerintah kota Solo tampak hadir, mulai dari walikota Solo hingga Lurah Mojosongo.
Didapat konfirmasi dari pihak Indosiar, Capres Amien Rais yang semula direncanakan datang, ternyata dipastikan tidak jadi hadir. Namun, Capres Wiranto dan Susilo Bambang Yudhoyono telah tampak di antara undangan.
Menurut penyelenggara, tiket yang terjual pada malam grand final ini sebanyak 3000 lembar.
Karena daya tampung JCC yang irit banget, banyak pendukung yang tidak mendapatkan tiket dan terpaksa menikmati Grand Final AFI II dari luar gedung dengan layar raksasa.. kasian deh lu! =p~
Dua kandidat Calon Presiden (Capres), yakni Wiranto dari Partai Golkar dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dijagokan Partai Demokrat (PD) meskipun belum pemilihan presiden, tapi sudah bertarung.
Keduanya beradu tarik suara di Grand Final Akademia Fantasi Indosiar (AFI) 2, di JCC, Sabtu (19/6) malam. Sementara, finalis asal kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Tia menjadi juara AFI 2 dengan meraih skor SMS 44,56 persen.
Kehadiran dua kandidat Capres tersebut di JCC merupakan kejutan bagi ribuan penonton yang memadati gedung JCC serta jutaan pemirsa televisi di Tanah Air. Selain itu, Puan Maharani --putri Megawati Soekarnoputri, Presiden RI yang sekarang juga salah satu Capres--juga ikut menyaksikan final AFI 2 secara langsung dan sempat menerima paket bunga dari Kia AFI.
Wiranto menembangkan lagu “Indonesia Permai” yang merupakan lagu dari album pertamanya. Sama seperti dengan akademia lainnya, sementara SBY menyanyikan lagu Pelangi di Matamu. Sama seperti akademia lain, Wiranto dan SBY pun dinilai oleh dewan juri yakni Tri Utami, Harry Rusli dan Erwin Gutawa.
Tri Utami menilai, kelemahan wiranto ada pada kontrol suara, sedangkan Harry Rusli dan Erwin Gotawa berharap agar Indonesia kedepan, sama dengan lirik lagu yang dinyayikan Wiranto.
Presenter AFI 2, Adi Nugroho juga memberikan kesempatan Capres SBY untuk ke pentas. Calon Presiden dari Partai Demokrat ini tampil dengan jaket kulit warna hitam dipadu dengan kemeja warna merah, menyanyikan lagu Jamrud berjudul “Pelangi di Matamu”.
Wiranto mengenakan baju putih dipadu celana panjang hitam. Bak seorang penyanyi beken, Wiranto menyanyikan lagu sambil berjalan menyusuri panggung, bahkan sekali-sekali bersalaman dengan penonton yang mengulurkan tangannya di bawah panggung.
Sementara itu SBY menyanyikan Pelangi Di Matamu, sempat dikomentari Tri Utami kurang ngerock seperti grup Jamrud.
Ya ampun.. apakah Adi & Adit masih kurang? omigod..
" Dikarenakan penulis tidak begitu konsen lagi nonton acaranya, maka tulisan diatas disadur dan dicuri dari berbagai media cetak di Indonesia secara acak! Mohon maaf karena penulis lagi demam sepakbola!! =P~ "
0 Comments:
Post a Comment
<< Home