... it's a damn blog !! ...: <strong>Fenomena 2004</strong>

5.5.04

Fenomena 2004

Fenomena astronomi selalu menarik perhatian manusia dengan berbagai interpretasinya. Munculnya meteor (ndaru, bahasa Jawa) menjelang dini hari, misalnya, sering dikonotasikan dengan keberuntungan bagi orang yang melihatnya. Karena itu, ada istilah ketiban ndaru bagi yang memperoleh keuntungan tidak terduga.

Berbeda dengan meteor, komet dan gerhana berkonotasi negatif. Kemunculan komet sering dikaitkan dengan suksesi yang disertai bentrokan fisik.

Tahun 2004 terdapat beragam fenomena astronomi menarik. Di antaranya adalah gerhana, transit Venus, dan kehadiran dua komet yang terang.

Transit Venus

Transit adalah melintasnya sebuah benda di depan benda lainnya. Jika diameter obyek yang melintas (hampir) sama dengan obyek yang dilintasi, fenomenanya disebut gerhana. Dari Bumi, dua buah planet memungkinkan terjadinya transit melintasi permukaan Matahari, yaitu Merkurius dan Venus.

Transit Merkurius terakhir terjadi tahun 2003, sedangkan transit Venus terakhir tahun 1882. Tidak berlebihan jika Fred Espenak, astronom NASA, menyatakan tidak seorang pun yang hidup saat ini pernah melihat transit Venus. Karena itu pula, perhatian komunitas astronomi tercurah padanya saat ini.

Transit Venus akan terjadi 8 Juni 2004 pukul 12.13 WIB. Seluruh masyarakat Indonesia berkesempatan mengamati transit Venus tahun ini.

Diameter Venus sebesar 1 menit busur memungkinkan masyarakat melihat transit Venus dengan mata telanjang. Namun, keberadaan filter yang mampu meredam intensitas Matahari hingga satu juta kali tetap diperlukan.

Gerhana

Dalam tahun 2004 terjadi 4 (empat) kali gerhana :

1. Gerhana Matahari Sebagian (Gambar Ger1)

Gerhana Matahari partial terjadi pada tanggal 19 April 2004, gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari kepulauan Indonesia.

Mulai Gerhana : 18 29.9 WIB
Gerhana Maximum : 20 33.9 WIB
Gerhana berakhir : 22 38.5 WIB

Gerhana dapat dilihat di Afrika bagian selatan , bagian tenggara Samudera Atlantik , bagian baratlaut Samudera India , sebagian Antartika .

2. Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total terjadi pada tanggal 5 Mei 2004, gerhana tersebut dapat dilihat dari kepulauan Indonesia.

Mulai Gerhana : 01 48.2 WIB
Gerhana Total mulai : 02 52.0 WIB
Pertengahan Gerhana : 03 30.1 WIB
Akhir Gerhana Total : 04 08.3 WIB
Akhir Gerhana : 05 12.1 WIB

Awal gerhana dapat dilihat di Asia kecuali bagian timur laut , Eropa kecuali bagian barat , Africa kecuali bagian baratlaut , Indonesia , Australia , New Zealand , Antartica kecuali sebagian Peninsula , bagian tenggara Samudera Atlantic , Samudera India , dan bagian barat samudera Pacific.
Akhir gerhana dapat dilihat di Africa , Eropa , bagian barat Asia , bagian barat Australia , Antartica , Amerika Selatan kecuali bagian baratlaut , bagian timur Samudera Atlantik Utara , bagian selatan Samudera Atlantik , Samudera India dan bagian tenggara Samudera Pasifik Selatan .

3. Gerhana Matahari Sebagian (Gambar Ger2)

Gerhana Matahari partial terjadi pada tanggal 14 Oktober 2004, gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari kepulauan Indonesia .

Mulai Gerhana : 07 54.5 WIB
Gerhana Maximum : 09 59.2 WIB
Akhir Gerhana : 12 04.2 WIB

Gerhana dapat dilihat dibagian timurlaut Asia, Korea, Jepang , Alaska, Hawaii, bagian utara Samudera Pasifik .

4. Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total terjadi pada tanggal 28 Oktober 2004, gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari kepulauan Indonesia.

Mulai Gerhana : 08 14.3 WIB
Gerhana Total mulai : 09 23.4 WIB
Pertengahan Gerhana : 10 04.0 WIB
Akhir Gerhana Total : 10 44.6 WIB
Akhir Gerhana : 11 53.7 WIB

Gerhana dapat dilihat di, Africa , Eropa , Greenland , wilayah Artic , Amerika Utara kecuali baratlaut , Amerika Tengah , Amerika Selatan , baian barat Asia , sebagian Queen Maud Land dan Antartica , Samudera Atlantic , bagian timur Samudera Pasifik Selatan , dan bagian barat Samudera India.
Akhir Gerhana dapat dilihat di Amerika Utara , daerah Artic , Greenland , Amerika Tengah , Amerika Selatan , Eropa , bagian barat Afrika , Antartic , bagian timur Samudera Pasifik , dan Samudera Atlantik.

Komet

Komet merupakan anggota tata surya yang mempunyai orbit elips sangat pipih. Komet sering disebut pula sebagai bintang berekor. Ekor komet akan semakin panjang bila semakin dekat dengan pusat tata surya, Matahari.

Tahun 2004 masyarakat Indonesia juga berkesempatan untuk menyaksikan dua komet yang sangat terang, yaitu komet C/2002 T7 (linear) dan komet C/2001 Q4 (neat).

Komet linear pada dasarnya sudah dapat diamati sejak awal Februari, sesaat setelah Matahari tenggelam dengan menggunakan binokuler. Akan tetapi, komet linear baru dapat dilihat dengan mata telanjang mulai 7 Maret 2004 hingga 25 Maret 2004 ketika kecerlangan komet menjadi lebih terang dari magnitudo 6. Magnitudo adalah skala kecerlangan obyek langit.

Komet dapat dilihat kembali pada sore hari dan mencapai kecerlangan maksimum 17-18 Mei 2004. Dari tanggal 18 Mei, komet linear akan terus tampak di malam hari setelah Matahari tenggelam hingga kecerlangannya berkurang. Dalam rentang 25 Maret 2004-17 Mei 2004 komet linear tampak di waktu pagi hari.

Seperti halnya komet linear, komet neat dapat dilihat dengan binokuler atau teleskop kecil sejak Februari 2004, sesaat menjelang Matahari tenggelam. Komet dapat dilihat dengan mata telanjang mulai pertengahan Maret 2004. Penampakan komet neat akan semakin terang setiap hari hingga mencapai kecerlangan maksimum pada 7 Mei 2004.

Tanpa harus menafsirkan fenomena langit secara astronomi-mencari kejelasan secara ilmiah-dan astrologi yang mencoba menghubungkannya dengan kehidupan manusia, ketiga fenomena astronomi tersebut merupakan fenomena yang menarik untuk dinikmati. Syukur-syukur bisa dimanfaatkan sebagai sarana memperkenalkan sains.

Kalian pasti ngiriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii... heuahuehauea...

Karena aku tadi malam telah melihat Gerhana Bulan Penuh! *nyanyi-nyanyi*

Jangan takut.. masih ada fenomena lain yang wajib kalian lihat OK!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home